teknoflux.com – Jakarta, Teknologi kecerdasan buatan (AI) kembali mencuri perhatian. Kali ini, AI dikaitkan dengan teori “dead internet” yang menyebutkan bahwa sebagian besar aktivitas dan konten di internet telah dibuat dan dikendalikan oleh AI. Teori ini memicu perdebatan tentang keadaan internet saat ini.
Beberapa gambar hiper-realistis yang dihasilkan oleh AI telah mengumpulkan ribuan Likes dan komentar di media sosial. Salah satunya adalah gambar udang yang digabungkan dengan gambar Yesus Kristus yang dikenal sebagai fenomena “shrimp Jesus”. Teori ini mengklaim bahwa aktivitas manusia di internet telah tergantikan oleh bot dan algoritma yang diprogram untuk meniru aktivitas manusia.
Dengan semakin berkembangnya AI generatif, seperti model ChatGPT OpenAI dan Gemini Google, konten palsu semakin sulit dibedakan dari konten buatan manusia. Hal ini menimbulkan potensi bahaya, terutama dalam penyebaran disinformasi dan propaganda di internet.
Namun, belum ada bukti konklusif yang dapat membuktikan bahwa sebagian besar internet sudah “mati”. Meskipun ada beberapa fenomena yang mendukung klaim teori ini, seperti meningkatnya jumlah akun bot di media sosial dan penyebaran disinformasi, namun aktivitas manusia di internet masih sangat dominan.
Dengan begitu, masih terdapat sanggahan atas teori “dead internet” ini. Internet masih menjadi ruang untuk ekspresi, koneksi, dan inovasi bagi manusia. Meskipun AI dan bot memang ada, namun pengaruhnya masih terbatas. Sehingga, teori ini masih perlu dibuktikan kebenarannya.