teknoflux.com – JAKARTA – Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi hanya konsep futuristik, melainkan sebuah kekuatan yang siap mengubah berbagai aspek kehidupan. Hal ini disadari oleh pemerintah Indonesia yang telah menetapkan lima prioritas dalam strategi nasional pemanfaatan AI. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa fokus utama strategi tersebut adalah sektor-sektor penting, yaitu layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan talenta digital, smart cities mobility, dan keamanan pangan.
Dalam layanan kesehatan, AI telah dimanfaatkan oleh Kementerian Kesehatan untuk memperluas akses layanan dan meningkatkan akurasi diagnosis. Menurut Meutya Hafid, teknologi ini juga memungkinkan pendeteksian dini penyakit serta efisiensi dalam manajemen rumah sakit. Selain itu, penerapan model prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal (4P) diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Dalam hal reformasi birokrasi, AI dianggap sebagai bagian dari motor perubahan yang dapat mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi yang seringkali terhambat oleh birokrasi yang lamban dan berbelit-belit. Beberapa lembaga pemerintahan juga telah menerapkan pengolahan data berbasis AI untuk memangkas waktu dan biaya operasional. Pada tahun 2025, pemerintah berencana meluncurkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian. Kementerian Kominfo sendiri telah memanfaatkan AI untuk mengawasi konten negatif.
Pemerintah juga berkomitmen untuk menyiapkan talenta digital AI melalui program pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Meutya Hafid menegaskan bahwa prioritas strategi AI nasional adalah melahirkan talenta digital AI. Metode pembelajaran mandiri (self-paced learning) dengan micro-skill memungkinkan masyarakat mengakses materi pelatihan secara fleksibel melalui platform daring.
Dalam pengembangan kota pintar, AI juga memiliki peran kunci, terutama dalam hal mobilitas. Integrasi dan pengelolaan lalu lintas data berbasis AI diharapkan dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan. Meutya Hafid juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mempercepat transformasi kota-kota di Indonesia menjadi smart cities.
Sektor pertanian juga tidak luput dari sentuhan AI. Pemerintah memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian tanaman pangan dan pengelolaan lahan pertanian. Hal ini diharapkan dapat memastikan ketahanan pangan nasional.