Melangkah Lebih Maju dengan Berita Teknologi Terkini

“TikTok Diburu oleh Meta, YouTube, dan Pesainya di Amerika, Bakal Ada Pesta Pora!”

"Raksasa Media Saling Berebut, TikTok Jadi Sorotan Utama di Amerika, Siap-siap Sambut Pesta Besar!"

teknoflux.com – TikTok, platform media sosial yang sedang populer di Amerika Serikat (AS), kini berada di ujung tanduk. Dalam waktu dekat, TikTok akan dihapus dari toko aplikasi Apple dan Google, yang berarti pengguna tidak lagi dapat mengakses aplikasi tersebut. Hal ini dikarenakan adanya tenggat waktu hukum yang akan mewajibkan kedua perusahaan tersebut untuk menghapus aplikasi tersebut dari toko aplikasi mereka masing-masing.

TikTok Berjuang untuk Tetap Bertahan

Untuk menghindari penghapusan ini, TikTok masih memiliki beberapa upaya yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk mendapatkan keputusan bahwa undang-undang yang melarang aplikasi tersebut tidak konstitusional. Namun, para hakim tampaknya skeptis terhadap argumen tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh Alexis Keenan dari Yahoo Finance.

Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengajukan banding kepada pemerintahan yang akan datang untuk mengambil tindakan guna menyelamatkan TikTok. Dan hal ini telah dilakukan oleh CEO TikTok, Shou Zi Chew, yang dijadwalkan akan menghadiri pelantikan presiden baru, seperti yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

Pesaing TikTok “Siap Menyambut” Pengguna Baru

Jika TikTok benar-benar dihapus, maka para pesaingnya seperti Meta dan YouTube siap untuk menyambut para “pengungsi digital” yang terdampar tanpa platform media sosial. Meta dan YouTube diprediksi akan menjadi “pemenang utama” dalam pertempuran ini.

Meta: “Pesta Pora” Pendapatan Iklan

“Kejatuhan” TikTok di AS dianggap sebagai hal yang menguntungkan bagi Meta. Analis riset William Blair, Ralph Schackart, memperkirakan bahwa sekitar 60% hingga 70% dari belanja TikTok akan beralih ke Instagram, yang dapat menghasilkan pendapatan hingga 3 kali lipat dari TikTok.

Selain itu, Meta telah “bertarung” dengan TikTok selama bertahun-tahun. Zuckerberg meluncurkan Reels Instagram dan Facebook, fitur video pendek mirip TikTok, untuk melawan dan membawa pengguna kembali ke platformnya.

YouTube: “Ketiban Durian Runtuh”

YouTube juga tidak ingin ketinggalan dalam “perebutan” pengguna yang tidak lagi dapat menggunakan TikTok. Platform video tersebut dan fitur Shorts-nya diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari kepergian TikTok. Direktur pelaksana Morgan Stanley, Brian Nowak, memperkirakan bahwa setiap 10% waktu yang akan dihabiskan pengguna di TikTok yang dialihkan ke YouTube dapat menambah pendapatan iklan hingga USD400 juta hingga USD750 juta (sekitar Rp6,3 triliun hingga Rp11,8 triliun).

Pergeseran Kekuasaan di Dunia Media Sosial

Kejatuhan TikTok di AS dapat memicu pergeseran kekuasaan di dunia media sosial. Platform-platform lain seperti Instagram, YouTube, Reddit, Snapchat, dan Pinterest berpotensi mendapatkan “berkah” dari situasi ini. TikTok sendiri memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS, sementara Instagram memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia dan YouTube memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, menurut data dari Statista.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *