Teknoflux.com Sukuk ritel merupakan salah satu sarana investasi yang dikeluarkan pemerintah berbasis syariah. Sukuk ritel diklasifikasikan dalam sekuritas atau sekuritas Syariah pemerintah.
Berbeda dengan investasi konvensional, sukuk ritel bisa menjadi alternatif investasi bagi mereka yang kurang fit dengan keuntungan bunga bank.
Baru-baru ini, Pemerintah mengeluarkan sukuk retail SR012, yang merupakan produk Investasi Syariah dan dapat Anda gunakan sekaligus untuk membantu membangun perekonomian negara.
Sukuk ritel diterbitkan sebagai upaya untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berinvestasi. Investor dapat memiliki sukuk ritel dengan modal awal 1 juta rupiah, dengan imbal hasil 6,3% per tahun.
Seperti bentuk investasi lainnya, berinvestasi di ritel sukuk SR012 tentu memiliki risiko Selain manfaat yang menyertainya. Sebagai calon investor, tentu saja, Anda tidak ingin menggelapkan mata hanya untuk menginvestasikan uang dalam metode investasi baru. Berikut ini adalah risiko investasi sukuk sr012 ritel.
Memahami Risiko Berinvestasi Di Sukuk Ritel
Risiko Gagal Bayar
Risiko Default dapat terjadi jika penerbit sekuritas (dalam hal ini: pemerintah) tidak dapat melakukan pembayaran dan imbalan kepada investor pada saat jatuh tempo. Ini bisa terjadi jika penerbit surat kebangkrutan.
Namun Anda tidak perlu khawatir, retail sukuk SR012 merupakan salah satu sarana investasi bebas risiko. Investasi sukuk retail SR012 ini sudah dijamin oleh pemerintah dalam undang-undang pembayaran dan juga tercantum dalam peraturan APBN.
Keduanya menggunakan retail sukuk SR012 sangat cocok untuk anda yang baru belajar di dunia investasi. Anda sebagai investor akan dijamin oleh negara, dan sebisa mungkin negara akan menjamin pembayaran imbalan Anda setiap tanggal jatuh tempo.
Risiko Pasar
Risiko pasar terjadi ketika Anda sebagai pemegang sekuritas memutuskan untuk menjual sekuritas sebelum tanggal jatuh tempo. Akibatnya, Anda melepaskan sekuritas tersebut dengan harga lebih rendah dari harga pembelian, yang mengakibatkan kerugian.
Penurunan harga sekuritas yang anda miliki dapat terjadi jika tingkat bunga bank naik di atas hasil. Jika hal ini terjadi, investor tentu akan memilih untuk melakukan deposit dengan jangka waktu yang lebih fleksibel yaitu 3-12 bulan, dibandingkan dengan sukuk ritel dengan jangka waktu jatuh tempo 3 tahun.
Sebagai tindakan pencegahan, Anda dapat melakukan penjualan setelah tanggal jatuh tempo dan ketika sekuritas berada dalam posisi yang lebih baik. Penjualan sukuk ritel sebenarnya bukan inti dari investasi sukuk ritel.
keuntungan dari investasi sukuk ritel ini lebih pada Capital gain yang memberi Anda hadiah / kupon. Ketika Capital gain berada dalam posisi yang baik, maka hadiah yang anda dapatkan juga naik.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang Anda alami ketika kesulitan mencairkan aset investasi. Hal ini bisa terjadi ketika Anda sebagai investor membutuhkan dana untuk menjual sekuritas, tetapi kesulitan menemukan harga pasar yang wajar.
Untuk menghindari hal ini, Anda dapat menggunakan surat berharga sebagai jaminan untuk aplikasi pinjaman ke bank. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah mengajukan pinjaman ke bank karena sukuk eceran SR012 sudah dijamin oleh negara.
Sebagai salah satu metode investasi yang dijamin oleh Negara, Ritel sukuk SR012 juga dapat digunakan sebagai jaminan dalam transaksi di pasar modal. Selain itu, Anda juga dapat memastikan sekuritas tersebut pada mitra distribusi yang telah dilisensikan oleh negara.