6 Jenis Sistem Hidroponik Yang Paling Banyak Digunakan

Teknoflux.com – Hallo sobat Tekno kali ini kita akan mebahas megenai 6 Jenis Sistem Hidroponik Yang Paling Banyak Digunakan. Sebuah teknik bercocok tanam modern di masa kini yang bisa kalian coba di kota-kota.

Teknik bercocok tanam dengan cara hidroponik ini adalah merupakan sebuah solusi untu Anda yang tidak memiliki. Sebuah lahan luas sepereti misnya di perkotaan, jadi jika Anda tidak memiliki sebuah lahan yang cukup.

Mungkin bercocok tanman dengan cara hydroponik ini bisa Anda gunakan di sekitar anda cara ini juga,merupakan. Sebuah cara menanam modren yang telah banyak di gunakan saat ini dan hasilnyapun sungguh menakjubkan.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai 6 Jenis Sistem Hidroponik Yang Paling Banyak Digunakan berikut di bawah ini. Kami tewlah menyiapkan sebuah materi yang bisa di pelajari untuk yang akan melakukan sebuah cara bercocok tanam hydroponik.

Baca Juga:

Apa itu Hidroponik?

6 Jenis Sistem Hidroponik Yang Paling Banyak Digunakan

Kita semua telah diajari bahwa agar tanaman apa pun dapat tumbuh, ia membutuhkan tanah. Namun ilmu hidroponik membuang teori itu. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa membutuhkan tanah. Fungsi utama tanah adalah untuk menyimpan unsur hara bagi tanaman.

Jika nutrisi dapat diakses secara langsung, maka tanah dapat dihilangkan karena tidak ada gunanya. Dalam kasus di mana media diperlukan untuk menahan larutan nutrisi sementara, wol mineral atau kerikil dapat digunakan.

Mineral dapat diencerkan dalam air dan akar tanaman dapat direndam di dalamnya. Ini memungkinkan hasil yang lebih banyak per areal. Konsumsi air berkurang hampir 60%, karena tidak ada limbah. Juga, karena nutrisi diperkenalkan secara artifisial, hidroponik tidak menyebabkan penipisan nutrisi di dalam tanah.

Jenis Hidroponik

Ada enam jenis metode hidroponik. Ini adalah:

1. Deep Water Culture (DWC)

Dalam metode ini, akar tanaman disuspensikan langsung ke dalam larutan nutrisi dalam air beroksigen. Akarnya sangat teroksigenasi dengan kombinasi pompa udara dan batu berpori. Tingkat pertumbuhan tanaman ini ditingkatkan karena tingginya jumlah oksigen yang diterima akar.

2. Banjir dan Tiriskan (Ebb and Flow)

Di sini tanaman ditanam dalam media yang ada di nampan. Baki pada gilirannya ditangguhkan di atas reservoir larutan mineral dan nutrisi. Sebuah pompa, secara berkala, memompa larutan ke dalam baki dan membanjiri media.

Ketika tingkat banjir yang diinginkan tercapai, pompa mati. Proses dimulai lagi setelah larutan dikeringkan kembali ke dalam reservoir. dicuci dalam aliran sirkulasi air yang mengandung mineral dan nutrisi. Karena akar tanaman membentuk tikar di dasar selokan, sirkulasi air cukup untuk menutupi akar; maka istilah ‘Film Air.’

3. Teknik Film Nutrisi

Ini adalah teknik di mana akar tanaman, yang tersuspensi dalam selokan kedap air, terus-menerus dicuci dalam aliran air yang bersirkulasi yang mengandung mineral dan nutrisi. Karena akar tanaman membentuk tikar di dasar selokan, sirkulasi air cukup untuk menutupi akar; maka istilah ‘Film Air.’

4. Sistem Sumbu

Dalam teknik ini semua tanaman berada dalam wadah dan media tanam. Sumbu penyerap, biasanya tali nilon, dikubur sebagian di setiap wadah. Salah satu ujung tali dibiarkan menjuntai dalam larutan mineral dan nutrisi. Sumbu menarik larutan ke atas dan ke dalam media tumbuh sehingga memberi makan akar.

5. Sistem Tetes

Sekali Lagi Pompa Diperlukan Semua tanaman berada di nampan mereka sendiri dan dipisahkan dari nutrisi dan larutan mineral. Pompa kemudian memompa larutan dan memberi makan tanaman individu, tetes demi tetes, dari atas. Laju tetesan dapat dikontrol untuk lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada kebutuhan tanaman.

6. Aeroponik

Dalam metode keenam, dan terakhir, tanaman digantung dalam kotak atau wadah dan akarnya terbuka. Sebuah pompa, pada interval konstan, memompa kabut halus larutan nutrisi ke akar. Keuntungan utama dari metode ini adalah aerasi yang sangat baik untuk akar.

Akhir kata

Mungkin itu saja pembahasan kita kali ini mengenai 6 Jenis Sistem Hidroponik Yang Paling Banyak Digunakan. Semoga dengan adanya sebuah informasi di atas dapat menjadikan sebuah informasi yang bermanfaat.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *