Telegram Founder Arrested, Rumored to Have Wealth of 238 Trillion Rupiah

Photo of author

By Badr Fatinah

Teknoflux.com – Paris: CEO dan pendiri aplikasi pesan Telegram, Pavel Durov, ditangkap oleh polisi Prancis saat mendarat di Bandara Bourget pada Sabtu (24/8/2024). Kabar ini diungkapkan oleh media asal Prancis, TF1 TV dan BFM TV, tanpa menyebutkan sumbernya.

TF1 dan BFM melaporkan bahwa penyelidikan dilakukan terhadap kurangnya moderator di Telegram yang memungkinkan adanya aktivitas kriminal di aplikasi tersebut. Durov yang sedang bepergian dengan jet pribadinya ditangkap sekitar pukul 8 malam waktu setempat dan diperkirakan akan hadir di pengadilan pada hari Minggu (25/8/2024).

Pria berusia 39 tahun tersebut meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah menolak memenuhi tuntutan untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial miliknya, VK. Ia memilih untuk menjadi warga negara Prancis pada Agustus 2021 dan memindahkan basis Telegram ke Dubai pada 2017. Selain itu, ia juga tercatat sebagai warga negara St. Kitts dan Nevis di Karibia.

Popularitas Telegram yang semakin meningkat telah menarik perhatian pengawasan yang ketat dari beberapa negara di Eropa, termasuk Prancis, terkait masalah keamanan dan pelanggaran data. Pada Mei, regulator teknologi Uni Eropa menghubungi Telegram karena platform tersebut mendekati kriteria penggunaan utama yang dapat membuatnya tunduk pada persyaratan yang lebih ketat berdasarkan undang-undang konten online UE yang penting.

Dalam wawancara dengan jurnalis Amerika Serikat, Tucker Carlson, Durov mengungkapkan bahwa ia lebih memilih kebebasan daripada menerima perintah dari siapapun. Hal ini juga menjadi alasan ia meninggalkan Rusia dan mencari tempat untuk perusahaan Telegram yang mencakup tugas di Berlin, London, Singapura, dan San Francisco.

Leave a Comment