Teknoflux.com Trend Bisnis Startup Fintech Paling Populer Saat Ini – Membuka bisnis Fintech memang menjanjikan, apalagi era saat ini membutuhkan pemanfaatan teknologi dalam melakukan kegiatan keuangan.
Buktinya, aktivitas pembayaran, penyimpanan, dan pinjaman kredit dapat dilakukan secara online melalui aplikasi. Maka tidak heran jika bisnis Fintech menjadi begitu menggiurkan.
Sebelum memulai bisnis Fintech, beberapa hal harus diperhatikan agar bisnis berkembang dan tidak berhenti di tengah jalan. Anda harus membuat aplikasi yang unik sesuai dengan kebutuhan dan tentunya mudah dipahami konsumen.
Namun, yang paling penting dari semuanya adalah sistem keamanan canggih untuk dapat melindungi data pribadi konsumen.
Jika Anda tertarik untuk masuk ke industri ini, berikut adalah tren bisnis Fintech yang patut dicoba:
Aplikasi Pinjaman Online
Tidak bisa dipungkiri, aplikasi pinjaman online semakin menjamur dari hari ke hari. Masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya akibat pandemi mau tidak mau harus beralih ke pinjaman online, karena selain instan, prosesnya tidak serumit bank.
Orang dengan mudah mengajukan pinjaman tanpa agunan. Tenor pinjaman pendek dengan proses aplikasi yang cepat dan praktis. Akulaku, Kredivo, Kredit Pintar, Tunaiku adalah contoh bisnis aplikasi pinjaman online legal.
Meski memudahkan masyarakat, banyak orang bahkan terjerat pinjaman online tanpa izin resmi. Karena itu, jika Anda berencana untuk membuka aplikasi pinjaman online, Anda harus mendaftarkan perusahaan untuk mendapatkan lisensi OJK.
Jika tidak memiliki dasar hukum resmi, itu tidak hanya akan merugikan masyarakat tetapi juga perusahaan Anda sendiri.
Sebelum memulai pinjaman online, ada baiknya untuk membentuk perseroan terbatas terlebih dahulu yang harus berorientasi pada keuntungan. Jangan lupa untuk memisahkan aset pribadi dan perusahaan untuk mengantisipasi ketika perusahaan mengalami kerugian.
Aplikasi Crowdfunding
Istilah crowdfunding sebenarnya sudah ada sejak tahun 1700-an. Crowdfunding pada awalnya hanyalah upaya memberikan dana kepada keluarga miskin untuk membuka usaha tanpa memikirkan pinjaman. Seiring waktu, crowdfunding lebih mudah dilakukan dengan menggunakan teknologi digital.
Membuka aplikasi crowdfunding bisa menjadi ide bisnis startup Anda, mengingat teknologi digital kini telah merambah ke bidang sosial.
Aplikasi Crowdfunding biasanya menyediakan layanan penggalangan dana yang akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti korban bencana, korban perang, dan sebagainya.
Dengan aplikasi crowdfunding, kegiatan sosial seperti penggalangan dana akan lebih mudah diakses oleh banyak orang, membutuhkan waktu yang relatif singkat, jumlah donasi yang besar, dan dapat mencapai target yang luas.
Melalui aplikasi crowdfunding, donatur juga tidak perlu memikirkan Jaminan bisnis atau pinjaman. Tertarik dengan crowdfunding? Mulailah dengan membuka simpanan yang terjangkau untuk donor.
Pembayaran Digital
Fenomena ekonomi yang saat ini sedang ramai adalah transisi pembayaran tunai ke pembayaran non tunai. Namun, pembayaran non tunai sering dibatasi untuk seseorang yang tidak memiliki akses bank. Akhirnya, solusi pembayaran non tunai muncul tanpa harus memiliki rekening bank.
Layanan ini juga memungkinkan orang untuk membayar lebih banyak tagihan setiap bulan, seperti kredit, kartu kredit, token listrik, tagihan air, dan sebagainya.
Aplikasi Perdagangan Dan Investasi
Dengan meningkatnya kurangnya masyarakat investasi, Aplikasi perdagangan dan investasi juga menjamur. Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk membuka aplikasi perdagangan dan investasi. Beberapa dari mereka sudah populer, yaitu reksa dana dan investasi saham.
Aplikasi Trading dan investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu berupa website dan aplikasi Android/iOS. Aplikasi situs web dapat diakses menggunakan browser di berbagai perangkat. Sedangkan aplikasi Android hanya membutuhkan instalasi di smartphone.
Langkah pertama ketika masuk ke bisnis ini, Anda perlu mempersiapkan biaya pembuatan aplikasi. Tidak bisa dipungkiri, pembuatan sebuah aplikasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk aplikasi sederhana dibutuhkan ratusan juta, lho.
Semakin rumit aplikasinya, tentu saja biayanya akan membengkak. Jadi ada baiknya, komunikasikan biaya pengeluaran dengan pengembang aplikasi yang Anda gunakan, ya.
Pembayaran Peer-2-Peer
Jangan salah, pembayaran P2P berbeda dengan P2P Lending. Pembayaran P2P lebih difokuskan pada pembayaran atau transfer dana melalui gadget ke akun yang terhubung. Contoh produk adalah Paypal, Venmo, Cash App.
Cara kerja aplikasi ini mirip dengan aplikasi mobile banking yang biasa anda gunakan, di mana transaksi dana umumnya diverifikasi dalam hitungan detik hingga tiga hari kerja.
Beberapa aplikasi mungkin sedikit merepotkan bagi anda karena memerlukan verifikasi dan kata sandi untuk keamanan.
Aplikasi Keuangan Pribadi
Sebelum ada layanan Fintech, ingat ketika Anda harus mengantri di bank untuk melakukan tabungan, rekening, atau melakukan pembayaran? Bagi orang super sibuk, mengantri lama di bank tentu akan menyita waktu produktif.
Untungnya, bank-bank besar sekarang mulai mengadopsi teknologi digital, sehingga pelanggan tidak harus pergi jauh-jauh ke bank untuk menyelesaikan urusan keuangan mereka.
Namun, kemudahan kegiatan perbankan menyebabkan sifat boros sehingga timbul masalah pengelolaan keuangan, dimana kegiatan belanja menjadi tidak terkendali.
Aplikasi keuangan pribadi muncul sebagai solusi untuk masalah pengaturan keuangan yang tidak terkendali.
Untuk memulai bisnis ini, Anda harus terlebih dahulu merancang bagaimana aplikasi akan bekerja, jenis layanan apa yang akan diberikan dan jenis keamanan apa yang harus ada dalam sistem.
Misalnya, apakah aplikasi Anda dirancang untuk mencatat pengeluaran harian, bertujuan untuk mengingat tagihan yang harus dibayar, melacak pendapatan pengeluaran dan tujuan tabungan Anda, atau menyederhanakan aktivitas tabungan Anda.